Jogjakarta! Kata orang punya banyak pesona wisata dan kuliner, salah satu destinasi yang harus dikunjungi wisatawan lokal ataupun asing. Saya tidak punya itinerary saat berada di Kota Gudeg ini, maklum saja, ini bukan perjalanan wisata. Namun bagi saya, business trip, atau berkunjung ke luar kota untuk bekerja pasti akan saya lakukan dengan senang dan gembira.
Di setiap perjalanan, pasti ada hal-hal yang menarik dan untuk direnungkan, saya selalu mencoba mengambil makna dari sebuah proses untuk mencapai tujuan, termasuk dalam psebuah perjalanan. Menuju Jogja menggunakan kereta eksekutif dari stasiun Gambir, padahal tiket pesawat harganya-pun hampir tidak jauh beda. Sampai di Stasiun Jogjakarta dengan keadaan lapar, dan sayapun makan di warung depan stasiun.
Menuju lokasi hotel menggunakan ojek online, di Jogja ada Go-jek lho, tapi drivernya masih enggan menggunakan atribut gojek (helm dan jaket), katanya masih gak enak sama ojek-ojek konvensional yang ada.
Kerja… kerja… kerja… skip :p
Setelah urusan kerja selesai, saya memutuskan untuk memperjanjang 1 hari di Jogja, dengan konsekuensi cancel tiket pulang kereta dan harus mencari penginapan low budget. Saat itu saya putuskan akan menginap di Edu Hostel, penginapan ala backpacker dengan sharing room, harga per malamnya hanya Rp 75.000. Di dalam kamar ada 4 tempat tidur tingkat dan 4 tempat penyimpanan. Juga ada kamar mandi dan toilet yang terpisah, namun masih di dalam kamar. Dan kamarnya juga ada pendingin ruangan (AC).
Katanya kalau ke Jogja jangan lupa berkunjung ke Jl. Malioboro, menyusuri sepanjang jalan ini sambil mengamati dan menikmati perjalanan. Sampai di depan Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949. Perjalanan singkat Jogja ini saya rekam di video berikut: