Entah seperti apa wujud dan tindak
tanduk dari binatang legenda dari Cina yaitu Naga karena binatang ini menjadi
perbincangan dari jaman dahulu tentang kebenaran keberadaannya. Di Indonesia
sendiri Naga tidak begitu dikenal dalam mitos atau kebudayaan, tapi ada satu bagian
dari Naga yang dikenal masyarakat yaitu “bau”-nya. Bau Naga dimasyarakat
Indonesia direferensikan sebagai bau mulut dari seseorang, padahal bukannya
mulut Naga mengeluarkan api menurut legenda? Saya sendiri tidak tahu darimana
munculnya istilah Bau Naga ini yang saya tahu Bau Naga ini harus dihindari baik
untuk diri sendiri maupun menghindari orang dengan Bau Naga.
Bau mulut memang lebih sulit
dideteksi dibandingkan dengan bau badan, padahal posisi hidung sangat amatlah
dekat dengan mulut. Kerap kali kita tak sadar jika berbicara dengan mulut yang
berbau tak sedap, terlebih lagi jika sehabis makan. Saya sendiri biasanya
selalu menyiapkan sikat gigi beserta pasta gigi di dalam tas saya, jika
sewaktu-waktu harus meeting mendadak atau tiba-tiba diajak jalan gebetan
sehabis saya makan siang, tentu saya harus hadir dengan tampilan dan mulut yang
tak berbau.
Agak repot memang jika harus membawa
sikat gigi kemana-mana, bukan masalah membawanya tapi tempat dan waktu untuk
menyikat giginya yang kerap menjadi kendala. Lebih simple memang jika membawa dan menggunakan mouthwash, tapi saya sendiri lebih prefer sikat gigi karena
menggunakan mouthwash kerap membuat
mulut saya kering entah mengapa hehe. Atau jika memang ingin yang lebih simple
dapat menyiapkan permen karet, memang dari segi kebersihan tentu lebih bersih
menyikat gigi tapi setidaknya permen karet dapat menjadi pertolongan pertama
untuk meredam Bau Naga.
Jika tidak suka permen karet, bisa
juga cara yang lebih tradisional dari budaya arab yaitu membersihkan gigi dengan siwak. Siwak sendiri merupakan dahan atau akar dari pohon yangbertekstur lembut, saya sendiri kurang tahu pohon apa yang dapat digunakan
namun katanya selama bertekstur lembut dan tak beracun bisa dijadikan siwak.
Saya sendiri pernah mencoba menggunakan siwak pemberian salah satu kerabat yang
baru saja pulang dari tanah suci, agak tak terbiasa saat pertama mencoba,
batang siwak tidak terlalu besar dan panjang perlahan digosok-gosokan ke
permukaan gigi lama kelamaan batang tersebut akan menjadi halus ujungnya dan
akan terkikis sehingga akan berbentuk seperti kuas.
image source:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5RjJRfcFgX0UvZfJfilloDsto99IY2fXdwD2bDBF4qKZr2qqvuZpuQS95GWeJej_M9xD4ELhmtXT4jBiRippVS3JCHYRzJER_yF9wzr9I3i7ymOxMSZuf_pUjRv8jn2p5iOBAI6c4c7k/s1600/bad+breat.jpg