Siasat Menghindar Dari Legenda “Bau Naga”

Om Imam
By -
0

Entah seperti apa wujud dan tindak tanduk dari binatang legenda dari Cina yaitu Naga karena binatang ini menjadi perbincangan dari jaman dahulu tentang kebenaran keberadaannya. Di Indonesia sendiri Naga tidak begitu dikenal dalam mitos atau kebudayaan, tapi ada satu bagian dari Naga yang dikenal masyarakat yaitu “bau”-nya. Bau Naga dimasyarakat Indonesia direferensikan sebagai bau mulut dari seseorang, padahal bukannya mulut Naga mengeluarkan api menurut legenda? Saya sendiri tidak tahu darimana munculnya istilah Bau Naga ini yang saya tahu Bau Naga ini harus dihindari baik untuk diri sendiri maupun menghindari orang dengan Bau Naga.



Bau mulut memang lebih sulit dideteksi dibandingkan dengan bau badan, padahal posisi hidung sangat amatlah dekat dengan mulut. Kerap kali kita tak sadar jika berbicara dengan mulut yang berbau tak sedap, terlebih lagi jika sehabis makan. Saya sendiri biasanya selalu menyiapkan sikat gigi beserta pasta gigi di dalam tas saya, jika sewaktu-waktu harus meeting mendadak atau tiba-tiba diajak jalan gebetan sehabis saya makan siang, tentu saya harus hadir dengan tampilan dan mulut yang tak berbau.



Agak repot memang jika harus membawa sikat gigi kemana-mana, bukan masalah membawanya tapi tempat dan waktu untuk menyikat giginya yang kerap menjadi kendala. Lebih simple memang jika membawa dan menggunakan mouthwash, tapi saya sendiri lebih prefer sikat gigi karena menggunakan mouthwash kerap membuat mulut saya kering entah mengapa hehe. Atau jika memang ingin yang lebih simple dapat menyiapkan permen karet, memang dari segi kebersihan tentu lebih bersih menyikat gigi tapi setidaknya permen karet dapat menjadi pertolongan pertama untuk meredam Bau Naga.



Jika tidak suka permen karet, bisa juga cara yang lebih tradisional dari budaya arab yaitu membersihkan gigi dengan siwak. Siwak sendiri merupakan dahan atau akar dari pohon yangbertekstur lembut, saya sendiri kurang tahu pohon apa yang dapat digunakan namun katanya selama bertekstur lembut dan tak beracun bisa dijadikan siwak. Saya sendiri pernah mencoba menggunakan siwak pemberian salah satu kerabat yang baru saja pulang dari tanah suci, agak tak terbiasa saat pertama mencoba, batang siwak tidak terlalu besar dan panjang perlahan digosok-gosokan ke permukaan gigi lama kelamaan batang tersebut akan menjadi halus ujungnya dan akan terkikis sehingga akan berbentuk seperti kuas.


Tentu disayangkan jika penampilan kita yang sudah necis dan kece menjadi rusak karena Bau Naga alias bau mulut bukan? Jadi mulailah persiapkan siasat untuk menghindari bau mulut, kalau tips dari kalian bagaimana? :)

image source: 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5RjJRfcFgX0UvZfJfilloDsto99IY2fXdwD2bDBF4qKZr2qqvuZpuQS95GWeJej_M9xD4ELhmtXT4jBiRippVS3JCHYRzJER_yF9wzr9I3i7ymOxMSZuf_pUjRv8jn2p5iOBAI6c4c7k/s1600/bad+breat.jpg 

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Check Now
Ok, Go it!