Bangun pagi menjadi salah satu
kegiatan yang cukup mengerikan bagi sebagian orang termasuk saya. Jam tidur
yang tidak normal memang menyulitkan saya untuk bangun pagi, selain memang ada
pekerjaan yang harus diselesaikan hingga larut malam, godaan dari secangkir
kopi hitam panas nan sensual yang terus menggoda mengajak bercumbu dengan
pemikiran-pemikiran di malam hari membuat saya kerap tidur larut malam.
Ibu saya selalu mengatakan bangun
pagi bukan masalah tidur larut malam, tapi ini soal kebiasaan. Saat saya masih
di rumah, memang Ibu merupakan orang yang selalu bangun pertama kali meskipun
kerap kali Ia selalu tidur larut malam entah karena menunggu saya yang belum
pulang atau mempersiapkan segala keperluan orang rumah untuk besok pagi. Hebatnya
lagi Ibu selalu dapat bangun pagi tanpa bantuan
jam weker maupun alarm di handphone-nya.
Ia selalu mengatakan bahwa adzan subuh lah yang membangunkannya.
Meskipun ada peribahasa yang
mengatakan “Buah jatuh tak jauh dari pohonnya”, nampaknya saya merupakan buah
yang jatuh lalu berguling-guling hingga jauh dari pohonnya. Karena bangun pagi
menjadi agenda yang membutuhkan daya upaya serta dukungan moral dan moril untuk
mewujudkannya. Kalau sekedar bangun sih, saya selalu bangun pagi terlebih lagi
jika sedang di Rumah, karena Ibu akan mulai bersuara jika anak-anaknya tidak
bangun pagi. Namun saya biasanya setelah bangun akan tidur lagi hehe.
Kini saat sudah mulai kos, saya pun
bingung jika keadaan mengharuskan saya untuk bangun pagi karena tak ada ibu
yang akan membangunkan. Ada sih Ibu kos tapi saya sungkan untuk meminta
tolongnya, mau minta bangunin sama Istri tapi sayang belum punya Istri. Ibu
selalu menyarankan untuk tidak tidur larut malam agar dapat bangun pagi esok
hari, tapi rasanya saran Ibu tidak cukup untuk dapat bangun pagi.
Maka saya memutuskan untuk membeli
jam weker sebagai tambahan amunisi untuk bangun pagi. Jam weker biasanya
letakan beberapa langkah dari tempat tidur saya, hal ini agar ketika jam weker
berbunyi saya harus dengan terpaksa bangkit dari tempat tidur untuk
mematikannya. Selain itu, amunisi lain pun perlu disiapkan yaitu parade alarm
di handphone. Biasanya alaram akan
saya set sebanyak 3 kali dengan jeda waktu tiap-tiap interval alarm sebanyak 5
menit. Hal ini guna menanggulangi refleks kita dalam menekan tombol snooze pada
alaram handphone sehingga dapat
membuat kita benar-benar terbangun.
Mungkin agar lebih termotivasi bangun
pagi ada baiknya mengingat pepatah “bangun pagi biar rejeki kita tidak dipatok
ayam”. Biar lebih bersemangat mungkin perlu ditambahkan “bangun pagi biar
jodohnya ga berpaling ke yang lain apalagi balik ke mantannya”. Maka dari itu
bangunlah nak dari mimpi mu, raih cinta mu :D
Image source: http://www.mania.co.in/wallpapers/6570/460/426/Good_Morning_Are_you_going_to_wake_up_people_or_do_you_want_me_to_come_and_wake_you_up_myself.gif