Car Free Day bukan cuma ajang berolahraga bagi masyarakat,
banyak juga yang datang buat pacaran, jualan, bahkan ada juga yang
sempet-sempetnya demo memprotes kebijakan. Hahaha, semua numpuk jadi satu di
ajang hari bebas kendaraan (walaupun busway masih tetep jalan).
Sejarah Hari Bebas Berkendaraan
Di Jakarta Car Free Day atau Hari Bebas Kendaraan Bermotor pertama kali digelar pada 23 Mei 2002. Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh Koalisi LSM Lingkungan sebagai wadah untuk menampung aspirasi masyarakat dalam pembuatan kebijakan pemerintah. Hari Bebas Kendaraan Bermotor awalnya diselenggarakan pada hari minggu terakhir di setiap bulan di Jakarta. Kegiatan ini berlangsung selama 8 jam dari 06:00 WIB sampai 14:00 WIB, namun karena banyak keluhan dari masyarakat, akhirnya pada hari Minggu, 26 April 2009 dipersingkat 2 jam. Pada tahun 2011, pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor meningkat, yaitu menjadi dua kali dalam sebulan. Lalu, pada 13 Mei 2012 Hari Bebas Kendaraan Bermotor dilaksanakan empat kali dalam sebulan dari pukul 06:00 sampai 11:00.
Beberapa
ruas jalan pun harus ditutup untuk kegiatan Hari Bebas Kendaraan
Bermotor, seperti:
- Jl. Jenderal Sudirman
sampai dengan Jl. M.H. Thamrin (dari persimpangan Thamrin-Medan Merdeka
Barat sampai dengan Bundaran Senayan)
- Jakarta Pusat: Jl. Letjend Suprapto (dari persimpangan
Cempaka Mas sampai dengan persimpangan FO Galur)
- Jakarta Selatan: Jl.
Sisingamangaraja (dari Bundaran Senayan sampai dengan persimpangan CSW)
- Jakarta Barat: Kota Tua
Jakarta
- Jakarta Timur: Jl. Pemuda
(dari persimpangan Arion sampai dengan persimpangan Pemuda-Bekasi Raya)
- Jakarta Utara: Jl. Boulevard
Kelapa Gading (dari bundaran La Piazza sampai dengan tugu Summarecon)
Tapi, saat
ini hari bebas kendaraan bukan cuma punya warga Jakarta, beberapa kota besar di
Indonesia pun sudah banyak yang menerapkan konsep Car Free Day pada hari
minggu. Sebut saja Tangerang, Bandung, Bekasi, Bogor, Surabaya, Malang,
Jombang, Lamongan, Kediri, Blitar, Madiun, Trenggalek, Tuban, Yogyakarta,
Semarang, Surakarta, Sragen, Tegal hingga Banda Aceh.
Hari bebas kendaraan bukan cuma milik orang yang gemar
berolahraga, bagi sebagian orang kosongnya jalan protokol seperti jalan Sudirman hingga Thamrin
adalah ajang buat rekreasi, buat cuci mata, buat pacaran, buat jualan, buat
promosi hingga ada yang memanfaatkan hari bebas kendaraan ini sebagai harinya
menunjukkan diri lewat pakaian yang unik. Pastinya setiap minggu ada saja event
yang berlangsung.
Hari bebas kendaraan pastinya membawa banyak cerita,
misalnya saja cerita soal si ibu yang niat datang bersama keluarganya dengan
bersepeda dari rumah. Secara pakaian sudah sangat menunjukkan jika dirinya
sudah sangat siap berolahraga. Namun, ada hal unik yang sempat terlihat, yaitu
sepeda yang digunakan. Ya, sepeda yang dipakai adalah
sepeda listrik. Jadilah bukannya ngegowes, si ibu malah ngegas
hehehehehehe. Dalam hati cuma bisa bilang, kayanya enak juga kalo punya bisa
buat olahraga, jalan-jalan atau beli sesuatu ke depan komplek dari rumah.