Weekend Getaway: Menjelajah Bandung Dari Tebing Keraton Hingga Leuwi Panjang (PART 2)
Hai hai, mari saya akan lanjutkan catatan perjalanan ke
Bandung weekend kemarin, untuk bagian
satu kalian bisa lihat di post sebelum ini ya :D
Jadi setelah melepas lampion beserta kenangan masa lalu di
Bukit Moko, rombongan kami pun segera menuruni bukit melewati lembah menuju
Kartika Sari yang berada di Dago. Jalanan malam minggu di Bandung kala itu
gerimis dan beruntung tidak terlalu macet, sehingga perjalanan menuju kartika
sari tidak terlalu memakan waktu.
Outlet yang berada di Dago ini menurut saya yang paling nyaman, selain dekat dengan akses tol pasteur outlet ini memiliki parkiran yang memadai dan cukup luas outletnya. Para peserta trip terutama para wanita dengan sigap segera berbelanja bahkan sempat ke factory outlet disamping outlet kartika sari hahaha
Sebetulnya setelah berbelanja merupakan jadwal rombongan untuk kembali ke Jakarta, namu saya bersama tenyom memutuskan untuk menginap dan baru pulang Minggu siang mengingat rawan begal akhir-akhir ini.
Setelah mencari dan booking hotel secara online, kami segera mencari taksi untuk menuju hotel Dago Hills. Selain taksi yang sulit ditemui ternyata posisi hotel di dalam perumahan meskipun berada di daerah Dago. Niat kami untuk check in lalu mencari makan diluar pun sirna, terpaksa kami menelepon 14045 untuk memadamkan kelaparan dalam perut. Malam itu pun kami lalui hanya dengan tidur tanpa menikmati sisa malam di Bandung.
Hotel Dago Hills ini cukup worth it dengan biaya menginap semalam sebesar Rp 250,000 saya mendapatkan kamar dengan twin bed dan sarapan untuk dua orang. Suasana hotel juga cukup nyaman dengan para pegawai hotel yang ramah serta resepsionis yang cantik hehe. Dengan bantuan Mba resepsionis yang cantik saya me-rental satu sepeda motor untuk keliling Bandung, harga rental satu motor Mio Soul untuk sehari cukup murah sebesar Rp 80,000 ditambah biaya antar jemput Rp 30,000. Karena saya akan menggunakan motor tersebut untuk menuju terminal Leuwi Panjang nanti.
Outlet yang berada di Dago ini menurut saya yang paling nyaman, selain dekat dengan akses tol pasteur outlet ini memiliki parkiran yang memadai dan cukup luas outletnya. Para peserta trip terutama para wanita dengan sigap segera berbelanja bahkan sempat ke factory outlet disamping outlet kartika sari hahaha
Sebetulnya setelah berbelanja merupakan jadwal rombongan untuk kembali ke Jakarta, namu saya bersama tenyom memutuskan untuk menginap dan baru pulang Minggu siang mengingat rawan begal akhir-akhir ini.
Setelah mencari dan booking hotel secara online, kami segera mencari taksi untuk menuju hotel Dago Hills. Selain taksi yang sulit ditemui ternyata posisi hotel di dalam perumahan meskipun berada di daerah Dago. Niat kami untuk check in lalu mencari makan diluar pun sirna, terpaksa kami menelepon 14045 untuk memadamkan kelaparan dalam perut. Malam itu pun kami lalui hanya dengan tidur tanpa menikmati sisa malam di Bandung.
Hotel Dago Hills ini cukup worth it dengan biaya menginap semalam sebesar Rp 250,000 saya mendapatkan kamar dengan twin bed dan sarapan untuk dua orang. Suasana hotel juga cukup nyaman dengan para pegawai hotel yang ramah serta resepsionis yang cantik hehe. Dengan bantuan Mba resepsionis yang cantik saya me-rental satu sepeda motor untuk keliling Bandung, harga rental satu motor Mio Soul untuk sehari cukup murah sebesar Rp 80,000 ditambah biaya antar jemput Rp 30,000. Karena saya akan menggunakan motor tersebut untuk menuju terminal Leuwi Panjang nanti.
Sebenarnya saya ingin mampir ke car free day di dago tapi berhubung waktu sudah menunjukan pukul
09:30 dan kondisi CFD saat itu sudah terlampau ramai, maka saya akhirnya
memutuskan untuk menuju Masjid Raya Bandung saja.
Dengan tingkat ke-sok-tau-an yang amat tinggi penjelajahan
kota Bandung dimulai, tanya orang sana-sini, bolak-balik cek google maps untuk
menuju Masjid Raya. Eng ing saya malah nyasar ke Jl Riau hahaha yasudah
berhubung sudah di Jl Riau sekalian belanja sajalah kebetulan saya lagi mau beli
jaket Parka.
Saya memarkirkan sepeda motor disalah satu factory outlet, satu demi satu factory outlet saya jelajahi namun
sayang lebih banyak jaket harrington dibanding jaket parka. Nampaknya jaket
harrington ini lagi nge-trend gara-gara artis-artis ABG, beruntung saya
menemukan jaket parka disaat-saat terakhir. hehe
Satu hal yang menarik saya temukan di Jl Riau, kini seluruh
trotoar dilapisi keramik marmer. Secara penampilan tentu akan menjadi lebih
indah dipandang, tapi untuk segi keamanan bagaimana ya? mengingat jika hujan
tentu akan membuat lantai keramik akan menjadi licin. Dari informasi tukang mie
kocok yang saya beli sih katanya sudah banyak orang yang terjatuh di trotoar
tersebut karena licin. duh gimana nih Kang Emil??
Setelah puas berbelanja, perjalanan menuju Masjid Raya
Bandung pun diteruskan. Jalanan kota Bandung kala itu yang sejuk dan teduh
membuat kemacetan tidak begitu menyebalkan, namun agak sedikit menyebalkan
ketika mencari parkir di Masjid Raya Bandung.
Masjid Raya Bandung di hari Minggu sangat ramai, banyak
sekali keluarga atau anak-anak muda disana. Ada anak-ana kecil yang bersemangat
bermain bola di karpet alun-alun, atau beberapa anak muda yang duduk-duduk
menikmati teduhnya suasana. Saya harus akui alun-alun ini menjadi public space yang menyenangkan bagi
semua kalangan baik tua, muda, atau anak-anak.
Tak terasa waktu semakin siang, saya pun memutuskan untuk
segera ke terminal Leuwi Panjang untuk pulang. Hmm Bandung memang selalu
menyenangkan untuk weekend getaway,
next trip kemana ya? ada ide? join yuk :)
Komentar di bagian Facebook ya!
Tidak ada komentar :