Salahsatu kriteria konten yang menarik di social media adalah foto atau gambar. Visual itu lebih mudah dicerna dan ditangkap audiens. Coba lihat timeline akun-akun di Facebook atau Twitter dengan jumlah audiens yang banyak, pasti akun-akun tersebut banyak mengisi kontennya dengan gambar atau foto yang menarik.
Pelajaran yang menarik dari akun Twitter sebuah majalah olahraga dengan username @DuniaSoccer. Saat itu sedang berlangsung pertandingan sepak bola antara Malaysia VS Chealsea. Karena fokus majalah ini adalah olahraga, maka mereka mengirim kru untuk meliput acara tersebut. Ada semacam live report via Twitter @DuniaSoccer, mengabarkan secara langsung (real time) suasana dan jalannya pertandingan.
Hati-hati Mengunggah Gambar di Twitter!
Muncul satu tweet dengan kalimat suasana pertandingan, namun disertai gambar perempuan bugil. Kejadian ini tentu saja menjadi sorotan banyak pengguna Twitter, apalagi @DuniaSoccer saat itu memliki lebih dari 300.000 followers. Respon dengan sentimen negatif tidak bisa dihindari, karena tweet bergambar perempuan bugil tersebut. Gambar tersebut diunggah menggunakan layanan Twitpic dan dikirim lewat smartphone BlackBerry dengan aplikasi Twitter for BlackBerry.
Entah bagaimana parno-nya seorang kru yang sedang melakukan live report via Twitter tiba-tiba salah upload foto di akun brand/perusahaan. Tidak lama setelah tweet itu, muncul tweet via TweetDeck yang menyatakan bahwa handphone yang digunakan kru hilang di arena pertandingan, tweet tersebut dikirim oleh orang yang tidak bertanggungjawab dan menyatakan permohonan maaf. Ini bisa dinamakan sebagai Social Media Crisis Management.
Tweet bergambar perempuan bugil-pun dihapus, juga dihapus dari layanan Twitpic. Namun masih bisa dilihat (saat itu) jika membuka mention @DuniaSoccer.
Menurut saya, kejadian memalukan ini adalah murni "human error", sang kru salah dan tidak teliti saat memilih gambar/foto yang berada di handphonenya, dan kemungkinan besar ini adalah hp pribadi, bukan kantor. Jika ini adalah benar karena "human error", harusnya tweet selanjutnya permohonan maaf karena kesalahan kru, bukan membuat cerita bahwa handphone hilang.
sensor aaah... http://t.co/hbst9zIdTZ
— imMahmudi™ (@tujuhrupa) July 21, 2013
Social media crisis management http://t.co/OCCxToa4L8
— imMahmudi™ (@tujuhrupa) July 21, 2013
Setuju! RT @AgungpumA: Online crisis yg salah, kalo menurut saya mending mengaku saja kalo "human error" daripada ngeles... Manusiawi kok
— imMahmudi™ (@tujuhrupa) July 21, 2013
Pelajaran dari kasus ini adalah:
- Pisahkan antara urusan pribadi dengan kantor! Maksudnya, gadget pribadi jangan dicampur-adukkan dengan akun-akun kerjaan (brand, kantor, atau klien). Potensi kesalahan lebih besar. Salah akun, apalagi sampai salah gambar.
- Kantor harus menyiapkan gadget khusus untuk akun, apalagi jika punya strategi live report seperti ini.
- Jika terjadi kesalahan, dan melakukan social media crisis management, sampaikan dengan tulus dan tidak mengarang cerita, kalau memang "human error", ya bilang saja, manusiawi kok!
- Ambil sisi positif dari sebuah masalah, kasus ini jadi pelajaran tersendiri buat yang menekuni Twitter untuk marketing.
Kesalahan seperti ini cukup fatal, selain akan berdampak langsung untuk si kru tersebut (admin), ini juga terkait perusahaan, klub sepakbola Chealsea dan Malaysia.
ilustrasi: http://melonmobile.files.wordpress.com/2013/04/wrong-tweet.jpg
Software Jadwal Pelajaran terimakasih untuk artikelnya. Memang benar jika lebih baik urusan pribadi haruslah dipisahkan dengan urusan kantor.
BalasHapus