Banyak permainan-permainan yang terlihat mudah dimainkan nyatanya saat kita disodorkan mainan tersebut kita akan merasa sulit untuk memainkannya. Ya! Kata orang “Kita bisa karena biasa”. Contoh mainan terlihat mudah dimainkan salah satunya Fingerboard. Mini Skateboard yang dimainkan dengan menggunakan jari, jari tangan bukan jari kaki ya…
Selain itu ada permainan yang terlihat mudah dimainkan, namun sulit
untuk orang yang belum terbiasa memainkan, yaitu bermain egrang. Permainan
tradisional ini biasanya terbuat dari bambu atau kayu dimainkan kedua kaki
dengan penuh keseimbangan dan rasa percaya diri. Untuk pemula biasanya
memainkan egrang yang panjangnya hanya sepanjang batang gagang sapu. Untuk
pemain yang lebih mahir, bisa memainkan egrang dengan tinggi lebih dari 2 meter
lho…
Beberapa hari lalu, saat sore di rumah, saya terganggu dengan suara
music yang cukup kencang, tanpa piker panjang, sayapun langsung mencari sumber
suara, ternyata suara tersebut ternyata berasal dari soung system rombongan
mini sirkus masuk ke kampung. Kurang lebih terdiri dari 8 orang berjalan
membawa gerobak yang sudah dimodifikasi untuk dijadikan tempat sound system
berjalan, lengkap dengan genset bahkan ada keyboard untuk dimainkan.
Beberapa di antara rombongan tersebut ada yang menggunakan kostum
badut berkepala besar dengan bagian mata yang bisa dikedip-kedip. Dan 3 orang
lain dalam rombongan tersebut memainkan
egrang kira-kira setinggi lebih dari 2 meter. Bayangkan, betapa sulitnya
memainkan egrang tersebut, terlebih memainkannya di area kampung dengan banyak
motor, sepeda yang lalu lalang dan kabel listrik rumah warga.
Peristiwa Sirkus Egrang Masuk Kampung ini sempat saya rekam di
handphone, dan saya upload ke Youtube, cek di video berikut ini:
Nah..
Tak lupa apresiasi mereka
dalam bentuk saweran dan apresiasi tertinggi dalam bentuk merekam aktivitas
mereka di video ini dan blog post ini. Betapa mahir dan bersemangatnya
rombongan tersebut, sampai-sampai mereka mengadakan karnaval dadakan ke kampung
saya ini.
Di video ini terlihat
mudahnya mereka memainankan egrang ya, lincah sambil joget-joget pula. Kalo
kita ditawarin untuk memainkan egrang tersebut gimana?
