Sekarang Fotografer Juga Harus Bisa Jadi Pilot

Om Imam
By -
1
Bukan cuma gape mengatur rana dan kecepatan pada kamera agar hasil jepretan jadi baik. Fotografer sekarang juga harus bisa  jadi pilot. Masih inget tahun 2004 dosen fotografi di kampus pernah cerita soal bagaimana mengambil foto luasnya sebuah pabrik. Sang dosen yang juga fotografer harus naik helikopter dan mengambil dari udara, sulit, mahal dan juga berisiko. Namun, cerita di atas akan berbeda jika terjadi saat ini, cara tersebut sudah tergantikan dengan adanya Drone (pesawat tanpa awak). 

Phantom 2 Vision (image: icdn3.digitaltrends.com)

Teknologi drone pertama kali diperkenalkan oleh Amerika sebagai salah satu perlatan perang mereka yang fungsinya sebagai pesawat pengintai bahkan penghancur karena pada pesawat tersebut telah dipasangi peledak.Teknologi canggih yang awalnya memang terlihat negatif tersebut ternyata punya sisi positifnya. Drone pun, diracik kembali dengan bentuk dan fungsi yang lebih bersahabat dengan menggunakannya untuk urusan fotografi. 

Akhirnya, munculah drone dengan bentuk Quadcopter, helikopter dengan 4 baling-baling.   
Untuk menjalankan quadcopter ini layaknya seorang calon pilot, seorang fotografer harus belajar terlebih dahulu untuk menerbangkannya. Mengapa belajar? karena selain tidak mudah, drone juga berharga fantastis. Bayangkan drone dengan harga sekitar 16 juta (itu yang termurah) harus hilang atau rusak karena terjatuh.

Beberapa hal yang harus diperhatikan saat belajar menjadi pilot drone antara lain:

  1. Pastikan drone sudah siap terbang, dengan baterai penuh dan dilengkapi dengan pelindung baling-baling.
  2. Jangan dulu memasang kamera karena saat ini hanya belajar menerbangkan, ya paling tidak mengurangi risiko kamera ikutan rusak saat drone jatuh atau tertabrak benda keras.
  3. Jangan belajar nerbangin drone di tempat sempit, apalagi yang di atasnya ada banyak kabel PLN dan Telkom serta pohon yang seliweran.
  4. Pertama cobalah untuk menerbangkannya pelan-pelan ke atas dan ke bawah. Mengapa? Agar kita terbiasa mengatur throttle di remote control.
  5. Selanjutnya, jika mulai gape mengatur throttle cobalah buat bermanuver ke kiri, kanan, maju dan mundur.
  6. Nah ini hal tersulitnya, yaitu membuat drone hovering di udara atau melayang.   


Nah jika kamumemang penghobi fotografi, memang gak ada salahnya buat nyoba. Mungkin sebagai permulaan, kamu bisa nyewa dulu atau beli drone yang lebih murah. Tapi kalo buat gue yang cuma seneng moto-moto, mahalnya harga drone bisa bikin gagal rencana membangun rumah tangga gue karena harus menguras tabungan.
Tags:

Posting Komentar

1Komentar

Posting Komentar

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Check Now
Ok, Go it!