Kuliner Khas Sukabumi Ternyata Bukan Hanya Mochi

Om Imam
By -
0
Saat menginjak di daerah yang sering diplesetkan sebagai ini, mata langsung tertuju kepada alam pegunungan yang indah dan asri. Bukit-bukit hijau, sawah menghampar luas dan gadis-gadisnya yang gareulis (eh ini kan bukan alam), kebuh teh di Pondok Halimun, Selabintana dan Situ Gunung yang berhawa sejuk 


Namun, signature Sukabumi sendiri bukan hanya alam yang indah, dengan pemandangan hijau di hampir setiap sudut daerahnya. Melainkan juga, kuliner yang bisa dibilang sudah sangat terkenal. Kuliner apa itu?  Jawabannya adalah Mochi.

Kamu semua sudah tahu kan? Makanan berbentuk bulat, yang terbuat dari tepung beras berisi kacang dan gula dengan lapisan tepung di seluruh permukaannya. Rasanya manis, teksturnya kenyal dan memiliki sensai agak dingin. Hmmmm nyummi.

Makanan ini semakin terlihat artistik karena dibungkus anyaman bambu berbentuk persegi. 



Mochi yang paling terkenal di Sukabumi adalah Lampion. Mochi yang terletak di gang Kaswari, Bayangkara ini, bisa dibilang sebagai trade mark asli Sukabumi.

Saat ini mochi memiliki rasa yang lebih bervariasi. Ada mochi berisi coklat, keju vanilla dan mocha. Bungkusnya pun ada tidak hanya dari bambu, sekarang tersedia juga mochi dengan bungkus kertas higienis dan   Pokonya lezat dan cocok banget menjadi bawaan oleh-oleh Anda semua. 

Namun akhir-akhir ini, ada satu lagi kuliner asli dari Sukabumi yang nge-hip. Namanya adalah Pisang Cakra. Sudah kebayang makanan belum apa ini?
Pisang Cakra adalah perpaduan antara pisang dan coklat. Pisang sebagai main ingredient, diletakkan di tengah adonan dengan balutan coklat cair yang dilapisi oleh kulit tipis (seperti lumpia, tapi sedikit lebih tebal). Saat dimakan, hmmm, coklat akan meleleh atau dalam bahasa Sunda, ngagejrot dimulut. Maknyuus dan pasti bikin nagih karena pisang yang agak-agak kecut berpadu dengan sensasi manisnya coklat panas dan kulit yang renyah (kriuk-kriuk).    




Sensasi Pisang Cakra belum berhenti sampai di situ. Harganya yang terjangkau, yaitu 2000 rupiah per buah, membuat kamu-kamu harus rela mengantre cukup lama untuk mendapatkannya. Tidaklah mengherankan kalau banyak konsumen sudah datang pagi-pagi sekali sebelum gerai toko buka pada jam 09.00. 

Untuk mengantisipasi hal tersebut dan memberikan pelayan terbaik kepada konsumen , sekarang Pisang Cakra yang awalnya hanya berada di sebelah Toserba Tiara, Jl. Ahmad Yani No. 2 Kota Sukabumi ini, sudah membuka cabang di beberapa kota, antara lain Cibinong dan Cibodas (Cianjur)

Saya baru tersadar, kuliner khas sebuah kota itu sebenarnya beragam alias tidak hanya satu. Seperti halnya di Sukabumi itu, selain Mochi ada juga Pisang Cakra. Bahkan ini berlaku, tidak hanya dalam makanan, tapi juga cindera mata setiap daerah. Misalnya, Sama kayak sesuatu yang khas dari Minangkabau yang bukan hanya Rendang dan Rumah Gadang atau masakan Padang. Terus? Eh pada kamu nggak tahu ya kalau Minangkabau juga punya kain songket yang terkenal, bahkan sudah ada jenis rok Songket yang stylish dan modern.

Selanjutnya, dari Jakarta kita biasanya cuma kenal kerak telor, nasi uduk, atau kue rangi. Jakarta juga ternyata punya oleh-oleh khas Kaos Jakarta, minatur monas, dan  KW sepatu di Taman Puring yang terkenal itu hehehe

Indonesia kaya banget ya. Sukabumi, Minangkabau dan Jakarta, baru tiga dari begitu banyaknya keindahan dan kebesaran negeri yang kita cintai ini. 
Tags:

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Check Now
Ok, Go it!